Pemberontakan darul islam atau tentara islam indonesia (DI/TII)

1) gerakan DII/TII jawa barat
.. gerakan ini dipimpin oleh sekarmaji marijan kartosuwiryo. Ia dulu merupakan seorang tokoh partai sarekat islam indonesia. Perjanjian renville membuka peluang bagi kartosuwiryo untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya untuk mendirikan negara islam. Salah satu keputusan renville adalah pasukan ri dari daerah-daerah yang berada di dalam dari van mook harus pindah ke daerah yang dikuasai ri. Divisi siliwangi dipindahkan ke jawa tengah karena jawa barat dijadikan negara bagian pasundan oleh belanda. Akan tetapi laskar bersenjata hizbullah dan sabililah yang telah berada di bawah pengaruh kartosuwiryo tidak bersedia pindah dan malah membentuk tentara islam indonesia. Kekosongan kekuasaan ri di jawa barat segera dimanfaatkan kartosuwiryo untuk merealisasikan cita-citanya.Ia lalu menyatakan pembentukan darul islam dengan dukungan tii di jawa barat pada agustus 1948

Persoalan timbul ketika pasukan siliwangi kembali balik ke jawa barat. Kartosuwiryo tidak mau mengakui tentara ri tersebut kecuali mereka mau bergabung dengan di/tii. ini sama saja kartosuwiryo dengan di/tii tidak mau mengakui pemerintahan ri di jawa barat maka pemerintah harus bersikap tegas.

Operasi terpadu pagar betis digelar di mana tentara tentara pemerintah menyediakan juga masyarakat untuk mengepung tempat-tempat pasukan di/tii berada. Tujuannya untuk mempersempit ruang gerak dan memotong arus perbekalan pasukan lawan.selain itu diadakan pula operasi tempur dengan sasaran langsung pada basis basis pasukan di/tii. Melalui operasi ini pula kartosuwiryo berhasil ditangkap pada tahun 1962.Ia lalu dijatuhi hukuman mati yang ditandai dengan berakhirnya pemberontakan di/tii jabar.

2) gerakan DI/TII Jateng

Pada mulanya, gerakan pemberontakan dii/tii jawa tengah dipimpin oleh amir fatah. Gerakan ini diakibatkan oleh perjanjian renville yang menyebabkan daerah pekalongan brebes, tegal ditinggalkan tni dan aparat pemerintahan. Oleh karena itu terjadi kekosongan kekuasaan di wilayah ini. Amir fatah beserta pasukan hizbullah tidak mau di tni kan segera mengambil kekuasaan.

Amir fatah memproklamasikan berdirinya negara islam indonesia (NII) di desa pagarasan,Tegal. Pada tanggal 23 agustus 1949 menyatakan menjadi bagian dari NII di Jawa Barat. Sejak saat itu terjadi kekacauan dan konflik terbuka antara pasukan amir fatah dengan pasukan tni.

Pada bulan januari 1950 pemerintah berupaya menumpas gerakan di tii amir fatah dengan membentuk komando operasi militer dengan nama gerakan banteng negara yang dipimpin oleh letkol sarbini, letkol m. Bachrun, dan letkol ahmad yani.

3) gerakan di/tii kalsel

Pemberontakan ini dipimpin oleh ibnu hajar yaitu seorang mantan anggota alri divisi iv pertahanan kalimantan yang berpangkat letnan dua. Ia kecewa terhadap pemerintahan pusat karena penataan ketentaraan yang dilakukan di kalimantan selatan membuat mereka ada yang harus di demobilisasi atau mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Ibnu hajar dengan cepat berhasil mengumpulkan pengikut terutama di kalangan anggota alri divisi iv yang kecewa terhadap pemerintah. Ia menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan rakyat yang tertindas. Di bawah kepemimpinan ibnu hajar gerakan rakyat tertindas melakukan pemberontakan dengan menyerang pos tni sejak pertengahan oktober 1950. Berbagai penyelesaian damai dilakukan pemerintah terus mengalami kegagalan. Namun akhirnya kartosuwiryo memilih untuk bergabung dengan pemerintahan di di/tii kartosuwiryo. Ia diangkat menjadi panglima TII kalimantan.

Pada akhirnya pemerintah mengambil tindakan tegas dengan melancarkan operasi besar-besaran di seluruh kalimantan selatan. Dalam sebuah operasi ibnu hajar berhasil ditangkap yang selanjutnya diadili dalam mahkamah militer. ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.

4) gerakan di/tii di sulsel

Gerakan ini dipelopori oleh kahar muzakar. Yang dulunya merupakan kommando TRI persiapan resimen hasanuddin. Setelah perang selesai, ia ditugaskan untuk memimpin laskar laskar rakyat (kgss) di sulsel. Kgss dibentuk sewaktu perang kemerdekaan yang berkekuatan 16 batalyon atau satu devisi. Pemerintah berencana membubarkan kgss dan menyalurkan nya ke masyarakat. Kahar muzakar sebagai pemimpinnya menolak dan justru menuntut agar semua anggota kgss diterima sebagai anggota apris dengan nama brigade hasanuddin. Keinginan itu ditolak pemerintah karna keanggotaan apris harus melalui seleksi. Penolakan itu mengecewakan karena yang lolos seleksi justru kapten andi azis dan anak buahnya yang mantan tentara knil. Untuk meredam kekecewaan pemerintah memberikan solusi untuk anggota kgss yang tidak diterima menjadi anggota apply akan di shahrukh yang tidak diterima menjadi anggota apris akan disalurkan ke corps tjadangan nasional (ctn). Namun hal ini tidak banyak membantu. Puncak kekecewaan kahar muzakkar ketika letkol warrouw diangkat menjadi komandan cops tjadangan nasional(ctn).Kahar masuk ke hutan dengan membawa perbekalan melakukan perlawanan terhadap pemerintah.Kahar muzakkar kemudian mengubah nama pasukannya menjadi tentara islam indonesia dan menyatakan bagian dari di/tii kartosuwiryo. Pemerintah kemudian menggelar operasi tumpah suntuk memadamkan aksi pemberontakan muzakkar. Kahar muzakkar tertembak mati oleh pasukan tni dari divisi siliwangi sehingga berhentilah perlawanan dari di/tii di sulawesi selatan.

5) gerakan di tii aceh

Gerakan ini dipimpin oleh tengku daud bereuh. Semasa perang kemerdekaan, daud bereuh merupakan gubernur militer di wilayah aceh. Namun setelah perang kemerdekaan indonesia kembali ke dalam bentuk negara kesatuan pada tahun 1950. Pada tahun 1950, aceh diturunkan statusnya sebagai daerah karesidenan di bawah provinsi sumatera utara. Para ulama aceh yang tergabung dalam persatuan ulama seluruh aceh (PUSA) menolak hal ini. Tokoh terdepan nya adalah daud bereuh. Berita pusat kemudian berupaya menempuh jalan perdamaian tetapi mengalami kegagalan. Pada bulan september 1953 daud beureueh menyatakan bahwa aceh merupakan bagian dari negara islam indonesia dibawa pimpinan kartosuwiryo. Untuk mengatasi konflik tersebut pemerintah melakukan kombinasi operasi militer dan musyawarah. Berdasarkan musyawarah pangdam I iskandar muda,kolonel m. Jasin, pemerintah menawarkan amnesti kepada daud baru asalkan bersedia kembali ke tengah masyarakat. Daud bereuh setuju untuk kembali ke pangkuan ri. Dan berakhir di/tii aceh

Comments